MENDERITA TETAPI BERBAHAGIA
Baca: LUKAS 6:20–26
"Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat." (Lukas 6:22)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 14–16
Sejak kecil, saya terbiasa hidup di lingkungan dengan mayoritas teman-teman sebaya yang belum percaya kepada Kristus. Meskipun tidak sampai dibenci, tetapi beberapa kali saya mengalami ketidaknyamanan ketika ada di antara mereka yang hendak membelokkan iman saya kepada Kristus. Namun, saya juga mengenal beberapa orang yang sempat mengalami pengucilan hanya karena mereka dan keluarganya dikenal sebagai pengikut Kristus.
Berbicara soal perlakuan negatif yang dialami oleh pengikut Kristus, Yesus sendiri pernah berkata bahwa hal tersebut seharusnya menjadi sesuatu yang membahagiakan—bahkan jika karena iman kepada Kristus, kita harus menderita karena dibenci, dikucilkan, atau ditolak secara sepihak tanpa alasan yang jelas. Dengan menggunakan pengalaman para nabi yang "dianiaya" karena iman mereka kepada Allah, kita pun patut bersukacita ketika diizinkan Allah mengalami hal tersebut, sambil berpegang pada janji firman "… sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga" (ay. 23), meski hal itu tidak mudah dan terasa berat bagi kita.
Dalam hal ini, ketepatan memilih fokus hidup menjadi kuncinya. Kalau fokus kita pada perlakuan negatif atau perasaan sakit hati, maka kita tidak dapat melihat akan indahnya janji yang firman Allah sampaikan bahwa upah kita akan besar di surga nanti. Namun sebaliknya, ketika dengan iman kita menyambut ajaran Tuhan Yesus ini, ketidaknyaman atau penderitaan seberat apa pun, niscaya akan mampu kita lalui dalam kasih karunia, kekuatan, dan pertolongan dari Roh Kudus.
—GHJ/www.renunganharian.net
MENDERITA KARENA IMAN DI DALAM KRISTUS ADALAH KEHORMATAN,
KARENA TAK SEMUA ORANG PERCAYA DIIZINKAN UNTUK MENGALAMINYA