Baca: LUKAS 23:33–43
[Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."] Lalu mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. (Lukas 23:34)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 5–6
Luka batin adalah salah satu pengalaman yang berpengaruh di dalam membentuk kepribadian seorang. Luka batin yang dikelola dengan baik, akan membuat ia menjadi pribadi yang kuat dan dewasa. Sebaliknya, beragam luka yang menumpuk dan tidak terobati dapat membuat ia tumbuh menjadi seorang pendendam.
"Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat," demikianlah Yesus berdoa ketika Ia disalibkan bersama dengan dua orang penjahat, serta dihina dan disiksa oleh para pemimpin dan prajurit. Kehadiran Yesus ke dalam dunia memang untuk menebus dosa manusia dan mewujudkan damai sejahtera, tetapi semestinya juga tidak pantas diperlakukan demikian. Bagi manusia, luka batin yang dialami Yesus mestinya menghadirkan rasa kecewa dan dendam. Pertanyaannya kemudian, "Bagaimana penderitaan dapat menghasilkan kedamaian?" Dengan memohonkan pengampunan bagi mereka, Yesus dengan tulus merelakan diri-Nya dilukai supaya manusia beroleh keselamatan dan damai sejahtera. Sekalipun sulit untuk mewujudkan kedamaian di dalam penderitaan, namun Yesus menunjukkan bahwa ketulusan hati bukan hanya dapat mengalahkan luka batin, namun juga menerimanya.
Kita pasti pernah terluka, bahkan di dalam perbuatan baik pun juga mendapatkan luka. Namun, marilah kita meneladani Yesus yang tetap berbuat baik, dan mendasarkannya dengan ketulusan. Dengan demikian kedamaian dapat dirasakan bukan hanya oleh kita, tetapi juga oleh orang-orang di sekeliling kita.
—ZDP/www.renunganharian.net
JANGAN MENYERAH BERBUAT BAIK,
SEHINGGA KEDAMAIAN DAPAT TERPUPUK INDAH DALAM HIDUP